CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Rabu, 03 Oktober 2012

all about dyslexia

OpenDyslexic, Font Khusus untuk Penderita Disleksia http://www.facebook.com/groups/aeducationnetwork/


Disleksia (Inggrisdyslexia) adalah sebuah kondisi ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada orang tersebut dalam melakukan aktivitas membaca danmenulis.

Kata disleksia berasal dari bahasa Yunani δυς- dys- ("kesulitan untuk") dan λέξις lexis ("huruf" atau "leksikal").
Pada umumnya keterbatasan ini hanya ditujukan pada kesulitan seseorang dalam membaca dan menulis, akan tetapi tidak terbatas dalam perkembangan kemampuan standar yang lain seperti kecerdasan, kemampuan menganalisa dan juga daya sensorik pada indera perasa.
Terminologi disleksia juga digunakan untuk merujuk kepada kehilangan kemampuan membaca pada seseorang dikarenakan akibat kerusakan pada otak. Disleksia pada tipe ini sering disebut sebagai Aleksia. Selain memengaruhi kemampuan membaca dan menulis, disleksia juga ditengarai juga memengaruhi kemampuan berbicara pada beberapa pengidapnya.
Penderita disleksia secara fisik tidak akan terlihat sebagai penderita. Disleksia tidak hanya terbatas pada ketidakmampuan seseorang untuk menyusun atau membaca kalimat dalam urutan terbalik tetapi juga dalam berbagai macam urutan, termasuk dari atas ke bawah, kiri dan kanan, dan sulit menerima perintah yang seharusnya dilanjutkan ke memori pada otak. Hal ini yang sering menyebabkan penderita disleksia dianggap tidak konsentrasi dalam beberapa hal. Dalam kasus lain, ditemukan pula bahwa penderita tidak dapat menjawab pertanyaan yang seperti uraian, panjang lebar.
Para peneliti menemukan disfungsi ini disebabkan oleh kondisi dari biokimia otak yang tidak stabil dan juga dalam beberapa hal akibat bawaan keturunan dari orang tua.
Ada dua tipe disleksia, yaitu developmental dyslexsia (bawaan sejak lahir) dan aquired dyslexsia (didapat karena gangguan atau perubahan cara otak kiri membaca). Developmental dyslexsiadiderita sepanjang hidup pasien dan biasanya bersifat genetik. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa penyakit ini berkaitan dengan disfungsi daerah abu-abu pada otak. Disfungsi tersebut berhubungan dengan perubahan konektivitas di area fonologis (membaca). Beberapa tanda-tanda awal disleksia bawaan adalah telat berbicara, artikulasi tidak jelas dan terbalik-balik, kesulitan mempelajari bentuk dan bunyi huruf-huruf, bingung antara konsep ruang dan waktu, serta kesulitan mencerna instruksi verbal, cepat, dan berurutan. Pada usia sekolah, umumnya penderita disleksia dapat mengalami kesulitan menggabungkan huruf menjadi kata, kesulitan membaca, kesulitan memegang alat tulis dengan baik, dan kesulitan dalam menerima.[1]
Tokoh-tokoh terkenal yang diketahui mempunyai disfungsi disleksia adalah Albert EinsteinTom CruiseBella ThorneOrlando BloomWhoopi GoldbergLee Kuan Yew dan Vanessa Amorosi

PENYEBAB
Dyslexia timbul akibat kelainan pada saraf pusat yaitu pada otak tepatnya pada hubungan antar daerah yang mengatur penglihatan dan bahasa yaitu daerah broca dan wernicke. Penyebab secara umum bisa jadi dari genetika, namun penyebab lain yang tidak umum adalah cedera pada kepala atau trauma. Beberapa anak dyslexia ternyata memproses informasi menggunakan area yang berbeda pada otak dibanding anak-anak tanpa kesulitan belajar. Walaupun begitu, ini bukan merupakan karakteristik pada semua anak dyslexia. Beberapa type dyslexia bisa menunjukkan perbaikan sejalan bertambahnya usia anak.


TANDA-TANDANYA
Kemampuan anak dyslexia membaca jauh di bawah kemampuan anak seumurnya. Kesulitan yang dihadapi adalah kesulitan mengenal kata-kata, sulit mengeja, dan sulit mengartikan bacaan. Beberapa ciri berikut dapat digunakan untuk mendeteksi secara dini, walaupun dapat juga disebabkan oleh gangguan lain.

Anak kecil
Ada hari “baik” dan hari “buruk” tapa alasan jelas
Sulit membedakan “di atas” dan “di bawah”, “ke dalam” dan “ke luar”
Mengalami kesulitan dengan urutan, misalnya urutan warna. Di kemudian hari menjadi kesulitan mengurutkan nama hari atau mengurutkan angka.
Riwayat keluarga dengan dyslexia
Pra sekolah, kemampuan berbahasa
Salah mengucapkan sesuatu berulangkali misalnya “obli” untuk “mobil”
Susah mengingat nama benda yang sederhana, misalnya meja atau kursi
Susah mengingat lagu anak-anak, dan urutan kata yang bunyinya sama, misalnya “kakak, kaki, kaku”
Bicaranya terlambat
Pra sekolah, kesulitan lain
Cepat dapat berjalan tetapi tidak merangkak, ngesot
Mengenakan sepatu sering terbalik
Lebih senang mendengar cerita dibanding melihat tulisan
Sering seperti tidak memperhatikan
Sering tersandung, jatuh, menabrak sesuatu saat berjalan
Sulit melempar, dan menangkap bola, melompat, bertepuk tangan menurut irama
Usia sekolah, kemampuan berbahasa dan menulis
Mengalami kesulitan membaca dan mengeja
Salah menulis dan meletakkan gambar
Sulit menghapal alfabet
Huruf terbalik-balik, terutama “b” dan “d,” “tadi” dan “tapi”
Menggunakan jari untuk menghitung
Konsentrasi buruk
Tidak mengerti apa yang dibaca
Menulis lama sekali
Usia sekolah, kesulitan lain
Sulit mengenakan tali sepatu
Sulit membedakan kanan-kiri, urutan nama hari atau nama bulan
Sulit membedakan kanan-kiri
Hilang rasa percaya diri

Mungkin ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mereka diantaranya:
Visual (penglihatan)

Anak belajar paling baik dengan cara melihat informasi. Karena itu, cara mulai yang baik adalah dengan menggunakan kartu bergambar dengan kata-kata tertulis di bawahnya (flash card). Pilihlah kata-kata yang sesuai dengan level belajar anak. Selain itu, jika anak kesulitan dengan bunyi, tunjukkan di mana bunyi itu dibuat di dalam mulut secara umum.

Contoh : tunjukkan huruf /t/ pada kartu, lalu arahkan ke dalam mulut Anda. Buatlah bunyi /t/ dengan gerakan yang berlebihan. Biarkan anak meniru tindakan Anda sambil melihat ke dalam cermin. Tingkatkan dengan kombinasi suku kata 2 huruf (ta, ti) dan 3 huruf (tas, top), dengan cara menyuarakan dan menulis. Bantulah juga dalam hal kemampuan mengelompokkan dengan menggunakan gambar-gambar dan kata pada kalender harian. Ulanglah kalender ini setiap hari, lalu tandai tugas-tugas yang sudah selesai.
Auditori (pendengaran)

Anak-anak auditori belajar paling baik dengan cara mendengarkan apa yang diajarkan. Untuk anak yang kesulitan pada masalah bunyi, ajarkan sepasang kata singkat dan mintalah anak untuk mengatakan kata mana yang betul (tas/das). Juga, mintalah mereka menulis huruf, kata, atau kalimat sementara Anda mengucapkannya, untuk melatih kemampuan menulis. Bantulah juga dalam hal kemampuan mengelompokkan dengan memasang kalender “verbal” (diucapkan). Baca dengan keras kepada anak jadwal hariannya dan bantulah dia mengatur tugas, jadwal, dll.
Taktil (perabaan)

Anak-anak ini belajar paling baik dengan proses ‘menyentuh’. Ini adalah anak-anak yang biasa terlihat memisahkan bagian suatu benda dan kemudian menyatukannya kembali. Mereka belajar paling baik dengan melalui sentuhan, sehingga sangatlah penting untuk memasukkan gaya belajar ini ke dalam perintah-perintah Anda.

Contoh : Biarkan anak membuat bentuk huruf dari tanah liat, untuk membentuk kata singkat. Ulanglah bunyi dari tiap huruf sementara anak membuatnya. Selain itu, alat pengeja taktil juga penting untuk pembelajar type ini. Alat ini meliputi huruf-huruf bertekstur/guratan sehingga anak mendapat rabaan taktil sementara mengeja. Bantulah mengelompokkan dengan mengkombinasikan proses belajar visual dan taktil. Buat kalender dan tandai tiap tanggal penting dengan sticker timbul/bertekstur. Setiap hari, ulanglah kalender ini bersama anak dan buatlah ia menyentuh dan merasakan stiker tersebut. Kombinasi pembelajaran visual dan taktil akan membantu daya ingat.