A. Pengantar
1. Manejemen
Kata Manajemen berasal
dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti "seni
melaksanakan dan mengatur."Manajemen belum memiliki definisi yang mapan
dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan
manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini
berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain
untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen
sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien.
Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara
efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir,
dan sesuai dengan jadwal.
2. Kepemimpinan
Seiring perkembangan zaman, Kepemimpinan
secara ilmiah mulai berkembang bersamaan dengan pertumbuhan manajemen ilmiah yang lebih dikenal
dengan ilmu tentang memimpin. Hal ini terlihat dari banyaknya literatur yang
mengkaji tentang leadership dengan berbagai sudut pandang atau perspektifnya. Leadership tidak
hanya dilihat dari bak saja, akan tetapi dapat dilihat dari penyiapan sesuatu
secara berencana dan dapat melatih calon-calon pemimpin.
Kepemimpinan
atau leadership merupakan ilmu terapan dari
ilmu-ilmu social, sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat
mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia (Moejiono, 2002). Ada banyak
pengertian yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang
masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya beberapa kesamaan.
Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) pengertian
kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau
bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing
orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
Menurut Young (dalam Kartono, 2003) pengertian
kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan
pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu
yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang
tepat bagi situasi yang khusus.
Moejiono (2002) memandang bahwa leadership tersebut
sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin
memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya.
Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung
memandang leadership sebagai
pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana
untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan
bahwa Kepemimpinan merupakan
kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan
tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus
dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi
atau kelompok.
B
. Perencanaan Penetapan Manajemen
1. Definisi planning
Dalam manajemen perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semuafungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat berjalan.
Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
Dalam manajemen perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semuafungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat berjalan.
Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
2. Langkah_langkah dalam menyusun perencanaan
Secara garis besar,
langkah-langkah perencanaan pendidikan dapat dibedakan menjadi dua golongan,
yakni perencanaan strategi dan perencanaan operasional pendidikan. Perencanaan
strategi menyangkut penetapan kebijaksanaan yang diambil dalam soal pendidikan,
pendekatan yang dipakai, serta tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Sedangkan
perencanaan oprasional berkaitan dengan penetapan alternatif upaya yang dipakai
untuk merealisasikan perencanaan stertegi dan tujuan perencanaan tersebut dalam
bentuk metode, prosedur dan koordinasi.. Perencanaan strategi disebut olehCunningham sebagai
“ Doing the right things”, sedangkan perencanaan oprasional disebut
sebagai “doing things right”. Jadi dalam perencanaan strategi yang
direncanakan adalah bagaimana melakukan sesuatu yang benar, sementara dalam
perencanaan oprasional yang direncanakan adalah bagaimana mengerjakan sesuatu
itu secara benar.
3. Manfaat perencanaan
Setiap organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setiap kegiatan organisasinya, baik perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru, program penjualan produk baru, maupun perencaan anggarannya. Perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran dan menetapkan bagaimana cara mencapainya[1]. Oleh karena itu, perusahaan harus menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan proses-proses perencanaan. Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutama dalam menghadapi lingkungan ekternal yang berubah dinamis[2]. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan firasat (dugaan)[3]. Salah satu maksud dibuat perencanaan adalah melihat program-program yang akan dijalankan untuk meningkatkan kemungkinan tercapainya tujuan-tujuan organisasi di waktu yang akan datang. Perencanaan organisasi harus aktif, dinamis, berkesinambungan dan kreatif, sehingga manajemen tidak hanya bereaksi terhadap lingkungannya, tapi lebih menjadi peserta aktif dalam dunia usaha[4]. Pokok pembahasan dalam paper ini berfokus pada perkenalan konsep perencanaan, alasan pentingnya perencanaan dalam mencapai tujuan dan bagaimana mengefektifkan perencanaan tersebut. Perencanaan bertujuan untuk: 1. Standar pengawasan, yaitu mencocokan pelaksanaan dengan perencanaannya. 2. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan. 3. Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya), baik kualifikasinya maupun kuantitasnya. 4. Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan. 5. Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat, biaya, tenaga, dan waktu. 6. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan. 7. Menyerasikan dan memadukan beberapa subkegiatan. 8. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui. 9. Mengarahkan pada pencapaian tujuan. MANFAAT PERENCANAAN 1. Standar pelaksanaan dan pengawasan 2. Pemilihan berbagai alternative terbaik 3. Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan 4. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi 5. Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan 6. Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait, dan, 7. Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti. Sumber: 1. http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2077093-tujuan-perencanaan-dan-manfaat-perencanaan/#ixzz2VXVCtqVa 2. http://adieth12.blogspot.com/2012/04/pentingnya-perencanaan-sebagai-salah.html
4. Jenis Perencanaan dalam organisasi
Setiap organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setiap kegiatan organisasinya, baik perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru, program penjualan produk baru, maupun perencaan anggarannya. Perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran dan menetapkan bagaimana cara mencapainya[1]. Oleh karena itu, perusahaan harus menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan proses-proses perencanaan. Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutama dalam menghadapi lingkungan ekternal yang berubah dinamis[2]. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan firasat (dugaan)[3]. Salah satu maksud dibuat perencanaan adalah melihat program-program yang akan dijalankan untuk meningkatkan kemungkinan tercapainya tujuan-tujuan organisasi di waktu yang akan datang. Perencanaan organisasi harus aktif, dinamis, berkesinambungan dan kreatif, sehingga manajemen tidak hanya bereaksi terhadap lingkungannya, tapi lebih menjadi peserta aktif dalam dunia usaha[4]. Pokok pembahasan dalam paper ini berfokus pada perkenalan konsep perencanaan, alasan pentingnya perencanaan dalam mencapai tujuan dan bagaimana mengefektifkan perencanaan tersebut. Perencanaan bertujuan untuk: 1. Standar pengawasan, yaitu mencocokan pelaksanaan dengan perencanaannya. 2. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan. 3. Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya), baik kualifikasinya maupun kuantitasnya. 4. Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan. 5. Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat, biaya, tenaga, dan waktu. 6. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan. 7. Menyerasikan dan memadukan beberapa subkegiatan. 8. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui. 9. Mengarahkan pada pencapaian tujuan. MANFAAT PERENCANAAN 1. Standar pelaksanaan dan pengawasan 2. Pemilihan berbagai alternative terbaik 3. Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan 4. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi 5. Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan 6. Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait, dan, 7. Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti. Sumber: 1. http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2077093-tujuan-perencanaan-dan-manfaat-perencanaan/#ixzz2VXVCtqVa 2. http://adieth12.blogspot.com/2012/04/pentingnya-perencanaan-sebagai-salah.html
4. Jenis Perencanaan dalam organisasi
Jenis-jenis perencanaan dibagi menjadi dua,
yaitu :
Perencanaan strategis,
Perencanaan ini adalah perencanaan jangka panjang
yang dipusatkan pada organisasi secara menyeluruh. Wirausahawan memandang
organisasi sebagai suatu unit total dan memutuskan apa yang hendak dilakukannya
dalam jangka panjang untuk mencapai tujuan organisasinya.
Perencanaan taktis adalah
perencanaan jangka pendek yang menekankan pada operasi berbagai bagian
organisasi yang sedang berjalan. Wirausahawan menggunakan sistem rencana
ini untuk menguraikan apa yang harus dilakukan oleh berbagai bagian organisasi
untuk mencapai keberhasilan dalam kurun waktu satu tahun atau kurang dari satu
tahun
C.
Pengorganisasian Struktur Manajemen
1.
Definisi Struktur Manajemen
Pengertian organisasi
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih)
yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Pengertian Dari Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan
hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau
perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di
harapakan dan di inginkan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas
pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana
hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik
harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa, jadi ada satu
pertanggung jawaban apa yang akan di kerjakan.
Pengertian Pengorganisasian.
Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam
Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan
struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan
lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur
organisasi.
2.
Contoh Struktur Organisasi Dalam Suatu Perusahaan
Deskripsi Jabatan
a. Yayasan Mataram Indah dan Yayasan Pendidikan
Kelompok Senang Sukses
- Pendiri
dan Penyelenggara Lembaga MediaTama Informatika Computer Yogyakarta.
b. Direktur
- ·
Menetapkan Prosedur kegiatan perusahaan ditiap-tiap manajer untuk mencapai
sasaran yang ditetapkan perusahaan.
- ·
Menetapkan tujuan dari tiap-tiap manajer yang ada.
- ·
Mengawasi dan mengkoordinir kegiatan-kegiatan dari manajer secara periodik
dan pertanggungjawabannya.
- ·
Mengadakan pengangkatan, mutasi dan pemberhentian karyawan beserta
gajinya.
- ·
Menetapkan kebijakan operasional perusahaan untuk jangka pendek.
- ·
Sebagai pimpinan dari perusahaan MediaTama Informatika Computer Yogyakarta.
c. Manajer Pendidikan.
- Menetapkan
Prosedur untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh direktur untuk bagian
Pendidikan.
- Mengelola
secara Operasional proses Pendidikan.
d. Manajer Administrasi.
- Menetapkan
Prosedur untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh direktur untuk bagian
administrasi umum dan akademis.
- Mengelola
secara Administratif pendidikan pada Lembaga tersebut.
e. Manajer Pemasaran.
- Menetapkan
prosedur operasional Informasi yang lebih efisien
- Melaporkan
hasil kerja kepada direktur secara berkala.
- Bertanggungjawab
penuh tentang fungsi dan tugas sebagai kepala bagian pemasaran secara
berkala kepada direktur.
f. Manajer Keuangan
- Mengawasi
Operasional mengenai keuangan perusahaan.
- Melakukan
pengecekan lapangan mengenai bagian keuangan
- Meminta
pertanggungjawaban dari tiap-tiap bagian yang ada dibawahnya
- Mempertanggungjawabkan
kegiatan yang ada mengenai bagian keuangan
- Menetapkan
prosedur pelaksanaan secara rinci tentang keuangan
- Menetapkan
standar pekerjaan lapangan untuk menjamin tidak adanya kebocoran dalam
bagian keuangan.
g. Bagian Instruktur.
- Bertanggungjawab
memberikan pengajaran terhadap para siswa
- Bertanggungjawab
memberikan daftar hasil nilai kepada bagian Administratif bidang akademis.
- Membuat
standar pengajaran mengenai materi kepada peserta kursus.
h. Bidang administrasi Umum
- Menetapkan
prosedur dan mengelola bagian administrasi yang menyangkut, masalah umum,
dan hubungan keluar perusahaan, dll.
- Memberikan
laporan-laporan kepada manajer Administrasi.
i. Bidang administrasi Akademis.
- Menetapkan
prosedur mengenai kegiatan akademis, misalnya yang menyangkut peserta
kursus seputar layanan pendaftaran, dan fasilitas oparasional yaitu
jadwal, waktu, sertifikat, dll
- Memberikan
laporan juga mengenai kerja dalam aktifitas pendidikan kepada manajer
administrasi.
j. Bidang Informasi
- Menetapkan
prosedur tata cara memperkenalkan perusahaan tersebut
- Menetapkan
standart kegiatan guna menyebarluaskan informasi mengenai perusahaan
tersebut.
- Membuat
laporan mengenai berbagai hal mengenai periklanan dan upaya peningkatan
usaha perusahaan tersebut.
3.
Pengorganisasia Sebagai Fungsi Manajemen yang meliputi
A.Struktur Formal:
Struktur Formal ialah suatu organisasi yang memiliki
struktur yang jelas, pembagian tugas yang jelas, serta tujuan yang ditetapkan
secara jelas. Atau organisasi yang memiliki struktur (bagan yang menggambarkan
hubungan-hubungan kerja, kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab antara pejabat
dalam suatu organisasi). Atau organisasi yang dengan sengaja direncanakan dan
strukturnya secara jelas disusun. Organisasi formal harus memiliki tujuan atau
sasaran.
Tujuan ini merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi struktur organisasi yang akan dibuat.
Struktur organisasi (desain organisasi) dapat
didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi
dikelola. Struktur organisasi menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola
tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau
posisi-posisi, atau pun orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas wewenang
dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam organisasi. Struktur ini mengandung
unsur-unsur spesialis kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau
desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran (ukuran) satuan kerja.
B.Struktur Informal:
Struktur Informal adalah kumpulan dari dua
orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang
tidak disadari. Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai
baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan
waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan
antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak
terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti
makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi
formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan
terumuskan.
4.
Manfaat Struktur Fungsional/Struktur Divisual
a. Struktur
organisasi fungsional diciptakan oleh F. W. Taylor. Struktur ini berawal dari
konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap
atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada
hubungannya dengan fungsi atasan tersebut. Setiap pegawai mempunyai pengawas
lebih dari satu orang atasan yang berberda-beda.
Struktur ini banyak ditemukan pada organisasi atau perusahaan area spesialisasi sebagai dasar eksistensi sebuah departemen. Struktur ini lazim ditemukan pada perusahaan kecil dan menengah, yang memusatkan pengambilan keputusan pada tingkat tertinggi dari perusahaan.
Manfaat :
-Efisiensi melalui spesialisasi
-Komunikasi dan jaringan keputusannya relatif
sederhana
-Mempertahankan tingkat pengendalian strategi pada
level manajemen puncak
-Dapat mendelegasi keputusan operasional sehari-hari
-Mempermudah pengukuran output dan hasil dari setiap
fungsi
b. Struktur
Divisional
Sebagaimana struktur organisasi yang lain, struktur
organisasi divisional ini juga mempunyai beberapa manfaat :
-Koordinasi antar fungsi menjadi lebih mudah dan
cepat
-Mempunyai fleksibilitas pada struktur perusahaan
-Spesialisasi pada setiap divisi dapat dipertahankan
-Kesempatan karir lebih terbuka
Daftar pustaka :